Kisah Inspiratif 2 : "Aku Tidak Mau ke Masjid Lagi, Bu"

 


Suatu hari ketika waktu menjelang siang, seorang anak kecil melaksanakan shalat dhuhur di masjid  sekitar tempat tinggalnya, lantas sepulang dari masjid ia melontarkan kalimat yang begitu mengejutkan kepada ibunya "Aku sudah tidak mau ke masjid lagi Bu". Terkejut pula ibu mendengar kalimat tersebut dari putranya, namun dengan tenang dan bijaksana si ibu menanyakan alasan kepada si anak dengan lembut "Kenapa nak? ada apa? coba cerita sama ibu". Dengan nada kesal si anak mulai bercerita. "Shalat di masjid rasanya percuma bu, banyak orang di masjid yang justru masih terus sibuk dengan urusan dunianya. Ada yang asyik mengobrol satu sama lain, ada yang bermaian ponsel, ada yang menggunjing, dan lain sebagainya". Ibu yang dari tadi menyimak cerita si anak akhirnya paham permasalahannya. Kemudian ibu mengatakan demikian "Nak, baiklah,  kamu boleh tidak lagi shalat di masjid tapi dengan satu syarat". Karena merasa ibu mengiyakan permintaannya untuk tidak shalat lagi di masjid dengan semangat ia menjawab "Apa bu syaratnya?" "Sekarang makan dulu, istirahat dulu, nanti akan ibu sampaikan syaratnya"

Diiringi rasa tidak sabar, ketika selesai istirahat dan makan, waktu menunjukan menjelang ashar, anak tersebutpun menanyakan kembali "Bu, syaratnya tadi apa?". Ibu mulai menjelaskan syaratnya secara pelan agar si anak bisa paham dan mengikuti "Minta tolong ambil gelas di rak dapur kemudian isi air sampai penuh. Harus benar-benar penuh". Anak tersebut langsung melaksanakan perintah ibu dan belum paham akan apa yang dimaksudkan ibu. Tak lama kemudian si anak mendatangi ibu dengan segelas air penuh "Ini bu, sudah". "Sekarang berjalanlah kamu menuju masjid, setelah sampai masjid, lanjutkanlah berjalan mengelilingi masjid sebanyak 3x, dan pastikan air dalam gelas yang kamu pegang tidak boleh tumpah setespun. Apabila kamu berhasil, maka kamu boleh tidak lagi shalat di masjid"

Dengan semangat namun penuh hati-hati si anak secara perlahan mulai jalan menuju masjid dan melaksanakan apa yang diiinstruksikan si ibu. Dengan kesungguhan hati, akhirnya ia berhasil kembali pulang dengan kondisi air dalam gelas utuh tidak ada yang tumpah sama sekali. Setibanya di rumah, "Bu, saya pulang dan sudah berhasil melaksanakan syarat dari ibu, berarti saya boleh untuk tidak lagi shalat di masjid". Dengan nada pelan ibu pun menjawab "Sini, gelas dan airnya ditaruh dulu dan duduk di samping ibu". Dengan sigap anak pun nurut duduk di sebelah ibunya. Ibu mulai membuka percakapan dengan memberikan pujian terlebih dahulu

Ibu        : "Nak, kamu hebat, bisa melaksanakan syarat dari ibu dengan baik. Bolehkah ibu tanya sesuatu?"

Anak    : "Iya bu, tanya apa?"

Ibu        : "Tadi ketika kamu berjalan mengelilingi masjid sebanyak 3x dengan memegang gelas yang berisi air ini, apakah kamu melihat orang-orang di masjid sedang mengobrol dan bermain ponsel?"

Anak    : "Saya tidak lihat bu, karena saya terlalu fokus memperhatikan air dalam gelas agar tidak tumpah"

Ibu        : "Apa kamu mendengar orang-orang di masjid saling menggunjing?"

Anak    : "Tidak bu, karena saya terlalu fokus takut airnya tumpah"

Ibu        : "Apa kamu sudah mengerti yang ibu maksudkan?"

Secara polos si anak pun menggelengka kepala tanda ia tidak mengerti. Ibu pun melanjutkan penjelasannya "Apabila niatmu ke masjid belum fokus terhadap tujuanmu, belum sepenuhnya lillahi ta'ala karena Rabb-Mu, maka masih akan muncul seperti apa yang kamu rasa nak. Kamu masih akan terpengaruh melihat dan menilai orang-orang di sekitar, kamu juga akan masih memikirkan hal-hal yang orang tersebut lakukan, hingga akhirnya hal tersebut akan mempengaruhi dirimu juga. Tetapi kalau niatmu sudah murni hanya ingin shalat mengunjungi rumah Allah, fokus akan menghadap Tuhan, maka kamu tidak akan lagi peduli terhadap apapun yang orang sekitarmu lakukan. Seperti tadi yang kamu lakukan, ketika kamu fokus ke arah air dalam gelas karena takut tumpah, kamu tidak lagi melihat bahkan mendengar suara hal yang dilakukan orang-orang di masjid"

Dengan penuh konsentrasi si anak menyimak akhirnya dia paham yang ibu maksudnya, dari hal tersebut ia membatalkan permintaannya untuk tidak lagi shalat ke masjid malah justru sebaliknya, ia semakin semangat dan memperbaiki niat dirinya ketika hendak ke masjid.

"Terima kasih bu, saya minta maaf". Ibu menjawab dengan sebuah senyuman dan memberikan pelukan pada anak yang sedang berada di sampingnya tersebut. 

 Semoga bermanfaat ^^

Komentar