Sinopsis Novel 'Malaikat Jatuh'


Pengarang        : Clara Ng 
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit     : Agustus 2008
Kota                : Jakarta
Sinopsis            :
                                                         Malaikat Jatuh
Cerita tentang Beppu manusia bersayap cacat, sayapnya hanya satu di sebelah kiri yang berwarna putih keperakan, indah melebihi sayap malaikat.
Suatu malam Beppu berdiri di tengah malam, dengan tiba-tiba datang dua orang yang ingin merampok ia. Pada peristiea tersebut seorang wanita bernama Manna mengintip di balik semak-semak. Dua orang perampok memaksa Beppu untuk mengeluarkan semua barang berharga yang ia punya, namun tak ad satupun barang di keluarkan karena memang dia benar-benar tidak memiliki barang berharga. Dengan seketika sepilah pedang menghantam tubuh Beppu olehperampok hingga Beppu berlumuran darah. Peristiwa aneh pun terjadi, sayap di balik jaket Beppu terjatuh hingga sayapnya mengepak dan menjadikan Beppu bisa menyayun-ayun di atas udara. Perampok yang melihat kejadian itu tertegun dan ketakutan lari meninggalkan tempat tersebut. Beppu pun juga terbang meninggalkan tempat itu. Manna yang dari tadi mengetahui semua yang terjadi, lalu menghampiri tempat yang berlumuran darah Beppu dan memungut darah itu pada sebuah botol kecil.
Sepulang di rumah, ia tersadar akan putrinya yang tengah sekarat dalam sakit yang menyerang putrinya itu. Kemudian Manna meminumkan darah manusia bersayap itu ke mulut putrinya. Dengan seketika putrinya terbangun dengan keadaan sehat dan semangat. Bernama Mae berumur tujuh tahun. Dengan tiba-tiba Mae berkata pada ibunya bahwa dia lapar dan ingin bermain. Karena saking senang dan sayangnya Manna atas kembalinya Mae, iya mengijinkan Mae keluar.
Dahulunya Mae adalah seorang anak kecil yang sangat menyayangi hewan mamlia berbulu, namun keadaan telah berganti. Setelah peristiwa Manna meminumkan darah manusia bersayap pada Mae, Mae menjadi gila akan darah dan selalu membunuh apapun yang bisa ia hisab darahnya dan ambil organ-organ tubuhnya. Ibunya, Manna kini telah berusia tujuh ratus lima puluh tahun karena dahulu ia pernah memakan jantung seorang manusia bersayap. Mertua Manna yang mengetahui kekejian tingkah Manna meminumkan darah manusia bersayap pada cucunya sangat marah dan menganggap bahwa Manna adalah seorang ibu yang kejam, namun Manna membantah karena dia melakukan hal itu hanya ingin menyelamatkan putri semata wayang yang sangat dicintainya. Semua yang telah mengambil apa yang ada pada manusia bersayap maka hidupnya akan terkutuk.
Pada suatu malam kakek bertemu dengan Beppu yang sebelumnya kakek tidak mengetahui bahwa Beppu adalah manusia bersayap. Kakek menceritakan semua yang terjadi pada menantu dan cucunya pada Beppu. Kemudian Beppu menepakkan sayap dan menunjukkan pada kakek bahwa ia adalah seorang manusia bersayap. Beppu memberi tahu kepada kakek bahwa tindakan Mae yang selalu saja membunuh manusia atau binatang tuk diambil darah dan organnya itu bisa berhenti dan Mae akan tenang bila Mae dibakar dengan api. Setelah itu kakek meminta Manna melakukan hal tersebut kepada Mae putrinya, namun Manna tetap bersikeras tak mau kehilangan putri tercintanya. Hingga kakek memutuskan untuk melakukan itu sendiri terharap cucunya, kakek sangat mencintai Mae dan ingin Mae bisa tenang.
Kakek membawa obor ke arah Mae yang ketika Mae hampir menghisap darah pada leher Beppu. Dibelakang kakek Manna berteriak melarang mertuanya melakukan itu. Konsentrasi kakek pindah pada Manna, tanpa ragu Mae meninggalkan Beppu dan menyerang kakeknya hingga kakeknya ingin mengambil jantung Beppu terjatuh tak berdaya hampir meninggal. Melihat mertuanya tergeletak, tanpa berfikir panjang Manna untuk menyelamatkan mertuanya. Namun dengan tiba-tiba Mae menghalangi mamanya melakukan hal itu pada Beppu, ia tidak ingin kakeknya mengalami hal yang sama dengan dirinya dan mamanya yang terkena kutukan manusia bersayap. Kakek berkata pada Manna bahwa Mae harus pergi bersama ia. Sebelum Mae pergi bersama kakeknya, Manna memeluk erat tubuh gadis kecilnya itu sambil berbisik bahwa Manna sangat menyayangi Mae dan merelakan Mae pergi. Keduanya berlinang air mata. Mimpi buruk telah berakhir.

Komentar