Komunitas PULPEN IJO: Wisata Karya ke Museum Sangiran
PULPEN IJO merupakan
akronim dari perkumPULan PENulIs jawa (red: JOwo).
Anggota komunitas PULPEN IJO adalah para mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa
Jawa, baik dari semester I, III, maupun V dan dengan karya-karya yang berbahasa
Jawa. Namun seiring berjalannya waktu, komunitas PULPEN IJO kini tidak hanya
menyajikan karya dalam bahasa Jawa, tetapi juga dalam bahasa Indonesia.
Komunitas PULPEN IJO
dirintis oleh dosen pengampu mata kuliah pilihan penyuntingan (yang kini
merupakan pembimbing atau penasehat dalam komunitas) dengan para mahasiswa
penyuntingan semester lima (mahasiswa
program studi Pendidikan Bahasa Jawa angkatan pertama). PULPEN IJO diresmikan
menjadi sebuah komunitas menulis pada tanggal 26 April 2013, yakni dengan diadakannya
serangkaian acara syukuran kecil-kecilan di Gedung Olah Raga (GOR) UNS.
Dalam usianya yang
dirasa belum lama atau masih tergolong baru, ternyata karya-karya para anggota
komunitas PULPEN IJO mampu bersaing di media massa. Hal tersebut dibuktikan
dengan banyaknya karya dari anggota komunitas yang dimuat di berbagai surat
kabar dan majalah. Baik karya yang berbentuk dongeng bocah, cerita cekak, geguritan, dan lain-lain.
Komunitas PULPEN IJO
pernah mengadakan kegiatan sarasehan dengan mengundang seorang redaktur salah
satu media massa terkenal di Surakarta pada tanggal 1 Juni 2013. Sarasehan
tersebut dilaksanakan dengan maksud agar para anggota memiliki wawasan yang
lebih banyak mengenai dunia kepenulisan dan melalui kegiatan tersebut diharap mampu
membakar semangat para anggota dalam menciptakan karya. Sarasehan berjalan baik
dengan suasana yang bersifat serius tapi santai. Tanpa disangka, komunitas
PULPEN IJO ternyata mendapatkan respon yang baik dari redaktur tersebut. “Di
era jaman sekarang, telah banyak generasi muda yang enggan menggunakan bahasa
Jawa, tetapi ini malah ada suatu komunitas penulis bahasa Jawa, para pemuda
yang mau melestarikan bahasa serta budaya Jawa, dan saya salut”, begitu kata
beliau.
Setelah sukses
dilaksanakannya kegiatan sarasehan, kini komunitas PULPEN IJO memiliki program
baru yakni wisata karya. Dimana para anggota diajak untuk berwisata sambil
berkarya. Jadi diharapkan para anggota tidak sekedar berwisata, tetapi juga
mampu menghasilkan karya-karya berdasarkan ide-ide dan inspirasi yang didapat
dari tempat wisata tersebut.
Wisata karya kali
pertama ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2013 di Museum Sangiran.
Museum Sangiran dipilih dengan pertimbangan jarak yang tidak terlalu jauh,
mudah ditempuh dalam waktu yang tidak terlalu lama, dan museum tersebut
merupakan tempat penyimpan berbagai benda bersejarah.
Kebetulan hari yang
dipilih merupakan hari Sabtu, banyak anggota yang pulang kampung, sehingga
hanya beberapa saja yang ikut serta dalam wisata karya kali ini. Para anggota
komunitas berangkat bersama-sama dari kampus UNS Kentingan sekitar pukul 09.00
WIB menggunakan sepeda motor. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30
menit, para anggota tiba di tempat yang dituju. Museum Sangiran terletak di Kecamatan
Kalijambe Kabupaten Sragen.
Situs manusia purba
Sangiran merupakan salah satu museum yang memiliki koleksi terlengkap di
Indonesia. Selain itu, museum Sangiran telah diakui oleh UNESCO dan tercatat
sebagai warisan budaya dunia C593. Disertai dengan arsitektur bangunan yang
elok, penataan ruang pameran yang begitu menarik, fasilitas yang tidak
mengecewakan, dan sistem pengamanan yang baik menjadikan Museum Sangiran
sebagai tempat yang diminati banyak pengunjung. Baik dari kalangan umun maupun
pelajar, serta pengunjung lokal maupun mancanegara.
Di Museum Sangiran,
para anggota komunitas PULPEN IJO mendapat banyak informasi yang begitu penting
mengenai kehidupan zaman prasejarah, manusia purba, tulang hewan purba, serta
lapisan tanah dan batu yang telah berumur jutaan tahun. Wisata karya tersebut
dirasa begitu menyenangkan oleh para anggota komunitas, karena selain menjadi
pengalaman berharga, berkesan, dan tak terlupakan, juga mampu menginspirasi
para anggota untuk berkarya.
Sepulang wisata karya
dari Situs Manusia Purba, para anggota singgah di basscamp komunitas PULPEN IJO yang terletak di Desa Cekel, Karangturi,
Gondangrejo, Karanganyar. Di basscamp, para
anggota melakukan sholat berjama’ah kemudian makan siang bersama, dimana makan
siang tersebut telah disiapkan oleh ibu dari salah satu anggota komunitas
PULPEN IJO. Sholat jama’ah dan makan bersama tersebut merupakan salah satu
bentuk jalinan persaudaraan antaranggota yang begitu kuat, layaknya sebuah
keluarga besar.
Wahyu Sulistiyaningsih
Mahasiswa
Pendidikan Bahasa Jawa FKIP-UNS
Komunitas “PULPEN IJO” Surakarta
Komentar
Posting Komentar